Mentan tantang IPB buat alat sensor tanah

Rate this post

Table of Contents

Mentan tantang IPB buat alat sensor tanah

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman “meminta” Institut Pertanian Bogor (IPB), sebuah universitas negeri yang didirikan sejak itu, untuk membuat sensor tanah dalam enam bulan ke depan.

Pernyataan itu dikirim oleh Menteri Pertanian ketika ia membuka kembali museum negara Indonesia di Jalan Juanda, Kota Bogor, Jawa Barat, pada hari Selasa.

Amran berharap Museum Tanah dapat memotivasi lahirnya penelitian tanah yang menggerakkan sektor pertanian.

“Seperti di Amerika Serikat, kami mengembangkan sensor untuk mengukur nutrisi tanah. Kami mendorong para peneliti di Indonesia untuk dapat memproduksi alat yang sama,” kata Amran.

Menurut Amran, dengan menggunakan sensor yang mengukur kandungan nutrisi

tanah, petani dapat menghemat uang dengan menerapkan pupuk ke lahan pertanian.

Selama ini, menurut Amran, unsur hara tanah masih terdeteksi secara manual, sehingga hanya sebagian dari kebutuhan natrium di tanah atau bahan lain yang diukur.

“Saya memberi IPB dan universitas lain waktu enam bulan untuk mengembangkan sensor ini,” kata Amran.

Sementara kepala perpustakaan Gayatri Kaan dan departemen distribusi teknologi

informasi mengatakan bahwa pendirian Museum Negara Indonesia telah berlangsung sejak tahun 1988 dalam kolaborasi antara Kementerian Pertanian dan Pusat Referensi dan Informasi Tanah Internasional (ISRIC) di Belanda.

Museum tanah ini adalah tempat di mana model atau sampel tanah disimpan sebagai koleksi dari berbagai jenis lahan di Indonesia sebagai sumber informasi mengenai sumber daya lahan untuk pengembangan pertanian.

“Pada saat pembebasan Timor Timur, pemerintah menggunakan peta

yang disimpan di museum negara untuk menentukan batas wilayah,” kata Gayatri.

Museum Tanah Indonesia memiliki sejumlah koleksi seperti monolit tanah, peta sumber daya lahan, dukungan utama, peralatan survei lapangan, percetakan, keanekaragaman hayati organisme tanah, informasi tentang perubahan iklim dan banyak lainnya.