Pengertian Hormon beserta Fungsinya
Secara umum, hormon adalah bahan kimia yang dibuat oleh organ tertentu. Tapi kali ini kita akan membahas tentang hormon pada tumbuhan. Hormon tumbuhan atau yang sering disebut dengan fitohormon adalah senyawa organik yang dibuat pada satu bagian tumbuhan dan kemudian diangkut dalam konsentrasi rendah ke bagian tumbuhan lainnya sehingga dapat memiliki efek fisiologis. Hormon yang dihasilkan oleh organisme atau bukan tumbuhan tidak dapat diklasifikasikan sebagai hormon tumbuhan, tetapi disebut zat pengatur pada tumbuhan.
Berikut Ini Telah Kami Kumpulkan Yang Bersumber Dari Laman belajar matematika dasar Yang Akhirnya Saya Tuliskan Disini.
Pahami hormon tumbuhan
Hormon adalah zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang diproduksi oleh satu bagian tumbuhan dan diangkut ke bagian lain yang terpengaruh olehnya. Hormon pada tumbuhan (fitohormon) adalah sekumpulan senyawa organik yang tidak mengandung hara (nutrien) yang terjadi secara alami serta diproduksi oleh manusia dan meningkat dalam jumlah yang sangat sedikit (kurang dari satu milimol per liter, bahkan dapat sekecil satu mikromol per liter). Menghambat atau mengubah pertumbuhan, perkembangan dan pergerakan (taksa) tumbuhan. Hormon tumbuhan merupakan bagian dari sistem pengaturan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Keberadaannya dalam sel dalam jumlah yang sangat kecil menjadi prekursor (“pemicu”) untuk transkripsi RNA. Hormon tumbuhan dirangsang oleh pembentukannya dengan menandakan aktivitas senyawa reseptor sebagai respons terhadap perubahan lingkungan yang terjadi di luar sel. Kehadiran reseptor merangsang respons hormonal tertentu. Ketika konsentrasi hormon dalam sel telah mencapai tingkat tertentu atau telah mencapai rasio tertentu dengan hormon lain, sejumlah gen yang semula tidak aktif mulai diekspresikan. Dari sudut pandang evolusi, hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses adaptasi dan pertahanan diri tumbuhan guna mempertahankan kelangsungan hidup spesiesnya.
Hormon tumbuhan adalah bagian dari proses pengaturan genetik dan berfungsi sebagai prekursor. Rangsangan lingkungan memicu pembentukan hormon tumbuhan. Ketika konsentrasi hormon mencapai tingkat tertentu, sejumlah gen yang sebelumnya tidak aktif mulai muncul. Dari sudut pandang evolusi, hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses adaptasi dan pertahanan diri tumbuhan untuk melestarikan spesiesnya. Pemahaman tentang fitohormon saat ini telah membantu meningkatkan hasil pertanian dengan menemukan berbagai jenis zat sintetis yang memiliki efek yang sama seperti fitohormon alami. Aplikasi pengatur pertumbuhan tanaman dalam pertanian modern termasuk mengamankan hasil (seperti menggunakan Cycocel untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap lingkungan yang merugikan), meningkatkan ukuran dan meningkatkan kualitas produk (misalnya dalam teknologi semangka tanpa biji), atau waktu berbunga yang seragam (misalnya dalam kasus etilen) aplikasi untuk Berikan beberapa contoh Hormon tumbuhan tidak diproduksi oleh kelenjar, seperti pada hewan, tetapi oleh sel-sel yang terletak pada titik tertentu pada tumbuhan, terutama pada titik pertumbuhan pada pucuk dan ujung akar hormon berpengaruh pada jaringan sekitarnya atau secara lebih umum dipindahkan ke bagian lain dari tumbuhan untuk bekerja secara aktif di sana. Pergerakan hormon dapat berlangsung melalui pembuluh penyaring, pembuluh kayu dan ruang antar sel. Hormon dapat atau memainkan satu peran tunggal dalam kinerja tugas mereka dalam koordinasi dengan kelompok hormon lainnya.
Penggunaan istilah “hormon” sendiri menggunakan analogi fungsi hormon pada hewan. Hormon dalam konsentrasi rendah memicu respons fisiologis. Ada 2 kelompok hormon yaitu:
Hormon pemacu pertumbuhan (auksin, giberelin dan sitokinin)
Hormon penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas etilen, hormon calin dan asam trauma.
Mekanisme kerja hormon
Tumbuhan secara alami mengandung hormon pertumbuhan seperti auksin, giberelin, dan sitokin, yang disebut sebagai hormon endogen dalam artikel ini. Sebagian besar hormon endogen pada tumbuhan terdapat pada jaringan meristem, yaitu jaringan yang tumbuh aktif seperti ujung pucuk dan akar. Namun karena pola budidaya yang intensif terkait dengan pengelolaan tanah yang kurang memadai, kandungan hormon endogen untuk proses pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman menjadi rendah / rendah. Akibatnya, pertumbuhan tanaman yang lambat, hilangnya bunga / buah, dan ukuran umbi yang kecil sering terjadi, yang merupakan beberapa tanda defisiensi hormon (selain defisiensi zat lain seperti nutrisi). Karenanya penambahan hormon eksternal (hormon eksogen)
Lihat Juga : Soal dan pembahasan matematika dasar sbmptn